PEKO-CHAN

 Peko-chan adalah legenda urban Jepang yang menyeramkan tentang maskot perusahaan yang menjual merek permen bernama "Milky". Peko-chan adalah maskot yang sangat populer di Jepang. Bonekanya dapat dilihat di depan banyak toko dan wajahnya yang tersenyum ada di setiap bungkus permen.

Peko-chan adalah maskot dari perusahaan Jepang bernama Fujiya yang memproduksi permen bernama “Milky”. Slogan perusahaan adalah “Susu rasanya seperti Mama”.

Peko-chan

Peko-chan adalah seorang gadis muda dengan pipi tembam, kuncir, dan pita merah di rambutnya. Dia selalu terlihat dengan senyum lebar di wajahnya, menjilat bibirnya.

Menurut legenda urban, kisah nyata di balik Peko-chan sangat meresahkan. Mereka mengatakan bahwa Peko-chan meniru seorang gadis muda yang meninggal selama Perang Dunia II.

Gadis itu bernama Peko dan dia berumur 6 tahun. Dia tinggal bersama ibunya di sebuah desa kecil di Jepang. Selama perang, terjadi kekurangan makanan yang luar biasa di Jepang. Ibu dan anak itu kelaparan dan tidak ada yang bisa dimakan. Mereka harus minum air berlumpur hanya untuk bertahan hidup dan menggerogoti rerumputan dan akar pohon hanya untuk menahan rasa lapar.

Ibu Peko tidak tahan melihat putrinya menderita, jadi dia mengambil pisau, memotong sebagian lengannya sendiri dan menawarkannya kepada Peko untuk dimakan.

Peko-chan belum pernah merasakan sesuatu yang begitu enak dalam hidupnya. Setelah itu, dia tidak bisa melupakan rasa manis dari daging ibunya. Dia melanjutkan untuk membunuh ibunya dan memakan seluruh tubuh ibunya. Dikonsumsi oleh rasa daging manusia, Peko-chan melanjutkan hidup sebagai kanibal.

Mereka mengatakan bahwa alasan lidahnya keluar adalah karena dia menjilat darah ibunya dari pipinya. Nama permennya adalah "Milky", tetapi ketika Anda mengatur ulang suaranya, itu menjadi "Kill Me", yang merupakan kata-kata terakhir ibunya. Itu juga mengapa slogan perusahaan, jika diterjemahkan dari bahasa Jepang, adalah “Susu rasanya seperti mama”.

Perusahaan Fujiya juga memiliki maskot lain bernama Poco-chan. Dia adalah anak laki-laki muda yang tersenyum yang selalu memakai topi biru. Dia dikatakan sebagai pacar Peko-chan.

Peko-chan & Poco-chan

Menurut legenda urban, Poco adalah seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang tinggal di lingkungan Peko-chan. Setelah melahap ibunya, Peko-chan masih merasa lapar. Dia menyerang Poco, membuka tengkoraknya untuk memakan otaknya. Poco sangat kesakitan sehingga dia bunuh diri dengan menggigit lidahnya sendiri dan menelannya.

Mereka mengatakan bahwa alasan Poco-chan tidak pernah mengeluarkan lidahnya dalam gambar adalah karena dia tidak memilikinya dan alasan dia selalu memakai topi biru adalah untuk menyembunyikan tengkoraknya yang patah dan otaknya yang terbuka.


Komentar

Postingan Populer