FARMER IN KUMANO

Seorang petani yang tinggal di dekat Kumano, merasa terdesak untuk membayar upeti tahunannya, mengumpulkan istri dan anak-anaknya, dan melarikan diri ke hutan belantara. Tak lama kemudian, jalan menjadi gelap, sehingga mereka terpaksa bermalam di kuil pinggir jalan. Tiba-tiba seorang wanita muncul entah dari mana.


Dari mana asal kalian semua?” dia bertanya.

Petani itu senang, mengira wanita ini sedang mencari teman. “Saya seorang petani dari daerah ini, tetapi karena berbagai alasan kami harus pergi,” katanya.

“Kalau begitu, tolong tinggal di sini. Kamu bisa mengumpulkan daun dan membuat api,” kata wanita itu.

Petani itu senang dan pergi mengumpulkan daun. Setelah itu wanita itu menangkap istrinya dan menghilang.

Ketika petani kembali, dia tidak dapat menemukan istrinya. Dia mendengar suaranya berteriak dari puncak gunung. Berpikir bahwa beberapa henge telah berubah menjadi wanita sebelumnya dan melarikan diri bersama istrinya, dia pergi ke arah suara itu. Namun, gunung-gunung itu dalam, dan dia tidak dapat menemukan tempat asal teriakannya.

Saat dia mencari, fajar mulai menyingsing. Dia dengan panik mencari di sana-sini, dan dia menemukan pohon aras. Tubuh istrinya terbelah dua, tergantung di dahan setinggi dua puluh kaki di atas tanah. Melihat hal itu, petani itu menjerit dan menangis, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan.

Kemudian seorang pria sendirian mendekatinya.

“Apa yang membuatmu berduka?” dia bertanya.

Petani itu menceritakan semua yang telah terjadi.

“Sungguh sebuah tragedi! Jika Anda menyerahkan pedang yang Anda bawa, saya akan menurunkan tubuh dari pohon dan memberikannya kepada Anda, ”kata pria itu.

Petani itu bersyukur. Dia memberikan katananya kepada pria itu, tetapi berkata, "Saya akan mempertahankan wakizashi saya."

"Kalau begitu, aku akan mencoba menjatuhkannya," kata pria itu, dan dia meluncur ke atas pohon. Kemudian dia mencabik-cabik istri petani itu menjadi potongan-potongan kecil dan memakannya sambil terkekeh.

“Jika kamu memberiku wakizashimu, aku juga akan melakukan ini padamu!”

Kemudian dia terbang ke langit dan menghilang.

Petani itu sangat bingung sehingga dia bertanya kepada penduduk setempat tentang hal itu. Mereka berkata kepadanya, “Kuil itu adalah salah satu tempat yang dilarang untuk dimasuki wanita. Itu pasti mengapa hal seperti itu terjadi. ”

Wakizashi petani telah melindunginya kar

ena dipalsukan oleh Sanjō Kokaji.


Komentar

Postingan Populer